"Ibarat harapan seorang penggali sumur, jika galiannya belum mengeluarkan air, maka dia akan terus berusaha memperdalam galian sampai akhirnya mengeluarkan air. Begitupun kita dalam beribadah dan berdo`a. Jika kita belum merasakan nikmat atau manisnya beribadah dan doa belum dikabulkan, teruslah berusaha jangan pernah berputus asa, mungkin masih terhalang oleh dosa-dosa yang kita perbuat. Berkaitan dengan putus asa, Alloh berfirman : "..Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf : 87) Untuk itu, optimislah dalam berdoa dan beribadah, jauhilah rasa putus asa. Semoga Alloh SWT menjadikan kita hambanya yang kuat. Amin Wassalamualaikum !
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Album Anggota Keluarga

Hidup Ini Pilihan

Rabu, 15 Juni 2011

Mohon Doa Restu

   Lidya , Adinda , Mama dan Papa

Assalammualaikum  wr.wb.
Sehubungan  dengan  rencana  kami  sekeluarga untuk  berangkat  Umroh  pada  liburan  sekolah  ini ( Juni 20 ) ,   maka  kami   mohon  maaf  karena  posting  artikel  baik  via  web  Keluarga Idris  maupun  email  yahoo  sementara  dalam  keadaan  non  aktif.

Namun  jika  keadaan memungkinkan dengan  fasilitas  internet / WIFI  yang  memadai  kami  berusaha  tetap  melakukan  posting  di  web , sekaligus  melaporkan  situasi  Tanah  Suci  langsung  dari  Makkah  Al Mukarammah.
Menurut  rencana  kembali  ke tanah  air  tanggal 29  Juni 2011  via  Kuala Lumpur - Medan.

Untuk  itu  kami mohon  maaf  dan  doa  restu  agar  perjalanan  ini  menjadi  lancar ,  dan  kami  akan  berdoa  untuk  memanggil   seluruh  keluarga /  kerabat  Keluarga Besar H. Idris  Kartowirono  dapat  menyusul  agar  dapat  segera  berangkat  Umrah /  Haji.


       Labbaika Allaahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik,
     innal hamda wan ni'mata Laka wal mulka laa syariika lak


Wasaalam
Lidya , Dinda , Mama  dan  Papa











Rabu, 08 Juni 2011

Falsafah LIMA JARI

Lidya Laila Tamara  - Pantai Cermin Theme Park , Sumatera Utara
klik photo untuk  perbesar , lihat  Lidya diwww.lidyatamara.blogspot.com

LIMA JARI:

1. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung.

2. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.

3. Ada si jangkung jari tengah yang sombong , paling panjang dan suka menghasut jari telunjuk.

4. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.

5. Dan ada kelingking yang lemah dan penurut

Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu untuk mencapai tujuan ( menulis, memegang, menolong anggota tubuh yang lain, melakukan pekerjaan, dll).

Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua ?

Falsafah ini sederhana namun sangat berarti.

Kita diciptakan dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu- saling menyayangi- saling menolong- saling membantu- saling mengisi - bukan untuk saling menuduh- menunjuk- merusak...

Semua perbedaan dari setiap kita adalah keindahan yan g sengaja diciptakan agar kita rendah hati untuk menghargai orang lain, tidak ada satupun pekerjaan yang dapat kita kerjakan sendiri.

Mungkin Kelebihan kita adalah kekurangan orang lain, tapi juga kelebihan orang lain mungkin juga Kekurangan kita.

Tidak ada yang lebih bodoh atau lebih pintar, perihal bodoh atau pintar itu adalah kerelatifan dalam bidang/talenta yang diberikan TUHAN agar kita bersama-sama menuju satu impian...

Keseluruhan yang dimiliki semuanya yang menjadi sempurna...
Bukan satu individu yang sempurna....

Orang pintar bisa gagal,
Orang hebat bisa jatuh,
tetapi,
Orang yang mengandalkan TUHAN dalam segala hal akan selalu melihat kemuliaan TUHAN...

"Masa Depan Bukanlah Suatu Tempat, Melainkan Suatu Keadaan Yang Sedang Kita Ciptakan.  Mulailah Menciptakan Impian Masa Depan Melalui Hati, Pikiran Dan Kemudian Mewujudkannya Melalui Usaha Keras Dan Cerdas."


Senin, 06 Juni 2011

Makna Keluarga Sakinah

Lidya Laila Tamara - Pantai Cermin Theme Park
( klik pada photo untuk memperbesar )

Makna keluarga sakinah adalah keluarga yang bahagia. Keluarga sakinah satu ungkapan untuk menyebut sebuah keluarga yang fungsional dalam mengantar orang pada cita-cita dan tujuan  membangun keluarga. Dalam bahasa Arab disebut dengan usrah sa`idah, keluarga bahagia. Penggunaan nama sakinah pasti diambil dari al Quran surat 30:21, litaskunu ilaiha, yang artinya bahwa Allah menciptakan perjodohan bagi manusia agar yang satu merasa tenteram terhadap yang lain.  

Dalam bahasa Arab, kata sakinah di dalamnya terkandung arti tenang, terhormat, aman, penuh kasih sayang, mantap dan memperoleh pembelaan.  Pengertian ini pula  yang dipakai dalam ayat-ayat al Quran dan hadis  dalam kontek kehidupan manusia. Jadi keluarga sakinah adalah kondisi yang sangat ideal dalam kehidupan keluarga, dan yang ideal biasanya jarang terjadi, oleh karena itu ia tidak terjadi mendadak, tetapi ditopang oleh pilar-pilar yang kokoh, yang memerlukan perjuangan serta butuh waktu serta pengorbanan terlebih dahulu. 

Ada ( empat  ) hal memahami makna keluarga sakinah diantaranya adalah.

Pertama
, bahwa nikah atau hidup berumah tangga itu merupakan sunnah Rasul bagi yang sudah mampu. Dalam kehidupan berumah tangga terkandung banyak sekali keutamaan yang bernilai ibadah, menyangkut aktualisasi diri sebagai suami/isteri, sebagai ayah/ibu dan sebagainya. 

Bagi yang belum mampu disuruh bersabar dan berpuasa, tetapi jika dorongan nikah sudah ti
dak terkendali padahal ekonomi belum siap, sementara ia takut terjerumus pada perzinaan, maka agama menyuruh agar ia menikah saja, Insya Allah rizki akan datang kepada orang yang memiliki semangat menghindari dosa, entah dari mana datangnya (min haitsu la yahtasib). Nabi bersabda:

'Wahai pemuda, barang siapa diantara kalian sudah mampu untuk menikah nikahlah, karena nikah itu dapat mengendalikan mata (yang jalang) dan memelihara kesucian kehormatan (dari berzina), dan barang siapa yang belum siap, hendaknya ia berpuasa, karena puasa bisa menjadi obat (dari dorongan nafsu). (H.R. Bukhari Muslim)


Kedua
, Bahwa tingkatan ekonomi keluarga itu berhubungan dengan kesungguhan berusaha, kemampuan mengelola (manajemen) dan berkah dari Allah. Ada keluarga yang ekonominya pas-pasan tetapi hidupnya bahagia dan anak-anaknya bisa sekolah sampai  ke jenjang tinggi, sementara ada keluarga yang serba berkecukupan materi tetapi suasananya gersang dan banyak urusan keluarga dan pendidikan anak terbengkalai. 

Berkah artinya terkumpulnya kebaikan ilahiyyah pada seseorang/keluarga/masyarakat seperti terkumpulnya air di dalam kolam. Secara sosiologis, berkah artinya terdayagunanya nikmat Allah secara optimal. Berkah dalam hidup tidak datang dengan sendirinya tetapi harus diupayakan. Firman Allah SWT :

'Sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertaqwa, niscaya Kami akanmelimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan dari bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami akan sisksa mereka disebabkan  oleh perbuatan mereka./(Surat al A'raf, 96)


Ketiga
, Suami isteri itu bagaikan pakaian dan pemakainya. Antara keduanya harus ada  kesesuaian ukuran, keseuaian mode, asesoris dan pemeliharaan kebersihan. Layaknya pakaian, masing-masing  suami dan isteri harus bisa menjalankan fungsinya sebagai ;
(a) penutup aurat (sesuatu yang memalukan) dari pandangan orang lain, 
(b) pelindung dari panas dinginnya kehidupan, dan 
(c) kebanggan dan keindahan bagi pasangannya. 

Dalam keadaan tertentu pakaian mungkin bisa diperkecil, dilonggarkan, ditambah  asesoris dan sebagainya. Mengatasi perbedaan selera, kecenderungan dan hidup antara suami isteri, diperlukan pengorbanan kedua belah pihak. Masing-masing harus bertanya , Apa yang dapat saya berikan, bukan apa yang saya mau.

'Mereka (isteri-isterimu) adalah (ibarat) pakaian kalian, dan kalian adalah (ibarat)  pakaian mereka. (Surat al Baqarah 187)
.

'Sebaik-baik kamu adalah orang yang paling baik terhadap isterinya, dan aku (Nabi) adalah orang yang paling baik terhadap isteri. (H.R. Turmuzi dari Aisyah).


Keempat
, Bahwa cinta dan kasih sayang (mawaddah dan rahmah) merupakan sendi dan perekat rumah tangga yang sangat penting. Cinta adalah sesuatu yang suci, anugerah Allah dan sering tidak rasional. Cinta dipenuhi nuansa memaklumi dan memaafkan. Kesabaran, kesetiaan, pengertian, pemberian dan pengorbanan akan mendatangkan/menyuburkan cinta, sementara penyelewengan, egoisme, kikir dan kekasaran akan menghilangkan rasa cinta. 

 Hukama berkata, 'Tanda-tanda cinta sejati ialah  :

(1) engkau lebih suka berbicara dengan dia (yang kau cintai) dibanding berbicara dengan orang lain, 
(2) engkau lebih suka duduk berduaan dengan dia dibanding dengan orang lain, dan 
(3) engkau lebih suka mengikuti kemauan   dia dibanding kemauan orang lain/diri sendiri).

'Tidak bisa memuliakan wanita kecuali lelaki yang mulia, dan tidak sanggup  menghinakan  wanita kecuali lelaki yang tercela.'

 
 M. Agus Syafii