"Ibarat harapan seorang penggali sumur, jika galiannya belum mengeluarkan air, maka dia akan terus berusaha memperdalam galian sampai akhirnya mengeluarkan air. Begitupun kita dalam beribadah dan berdo`a. Jika kita belum merasakan nikmat atau manisnya beribadah dan doa belum dikabulkan, teruslah berusaha jangan pernah berputus asa, mungkin masih terhalang oleh dosa-dosa yang kita perbuat. Berkaitan dengan putus asa, Alloh berfirman : "..Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf : 87) Untuk itu, optimislah dalam berdoa dan beribadah, jauhilah rasa putus asa. Semoga Alloh SWT menjadikan kita hambanya yang kuat. Amin Wassalamualaikum !
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Album Anggota Keluarga

Hidup Ini Pilihan

Sabtu, 23 Maret 2013

Kakek berusia 10 tahun




Dikisahkan, di bawah sebuah pohon yang rindang, tampak sekelompok anak-anak sedang menyimak pelajaran yang diberikan oleh seorang guru. Di antara anak-anak itu, terlihat seorang kakek duduk di sana.

Seusai pelajaran, seorang pemuda dengan penasaran menghampiri dan bertanya kepada si kakek, 
"Kek, apakah kakek seorang guru?" 
"Bukan..., aku bukan seorang guru. Aku juga sedang belajar, sama dengan anak-anak itu."
"Lho, memangnya, berapa umur kakek?"
"Umur kakek tahun ini, tepat 10 tahun."
"Ah..., kakek bercanda! Perkiraanku, umur kakek sudah 70 tahunan..."

"Ha ha ha, tebakanmu benar! Bila dihitung dari saat kakek lahir hingga kini, umur kakek memang 70 tahun. Tetapi, 60 tahun yang telah dilewati jangan dihitung. Yang benar-benar dapat dihitung adalah kehidupanku sepuluh tahun terakhir ini."

Si pemuda menunjukkan wajah kebingungan. Ia pun bertanya, "Apa artinya, Kek?"

Sambil menghela napas panjang si kakek menjawab, "
Sejak kecil sampai usia 20 tahun, yang seharusnya waktu terbaik untuk belajar, tetapi kakek sibuk bermain dan bersantai. Karena semua kebutuhan hidup telah disediakan berlimpah oleh orangtua kakek. 

Kemudian 20 tahun berikutnya, waktu yang seharusnya untuk mengejar karir dan berjuang, kakek malah menggunakannya untuk berfoya-foya-menghamburkan harta yang diperoleh dengan susah payah oleh orangtua kakek. 

Dan 20 tahun ketiga, waktu yang seharusnya untuk mengumpulkan tabungan sebagai persiapan pensiun di masa tuaku, malahan kakek gunakan untuk pergi tamasya, menghabiskan sisa harta yang masih ada. Semua hanya untuk mengejar kesenangan sesaat. 

Coba, kamu pikir, bukankah 60 tahun telah kulewati itu sia-sia? Tidak ada satu pun yang kupelajari."

"Lalu bagaimana dengan sepuluh tahun terakhir hidup kakek?"

Dengan mata berkaca-kaca si kakek bertutur, "

Sepuluh tahun terakhir aku sadar, 60 tahun hidup dilalui tanpa makna, tanpa tujuan, dan tanpa cita-cita... Sungguh hidup yang sia-sia, tidak berguna. Saat sadar, kakek sudah hidup sebatang kara dan tanpa harta. Untuk hidup pun harus ditunjang dari belas kasihan orang lain. Anak muda, jangan meniru kehidupan seperti yang telah kakek jalani.

Karena, waktu adalah modal utama paling berharga yang dimiliki oleh setiap manusia. Pergunakanlah baik-baik untuk belajar, berusaha, dan berkarir. Efektivitaskan waktumu pada tujuan yang jelas, dan berjuang meraih keberhasilan. Maka kelak di hari tuamu, kamu akan menjalani kehidupan ini dengan bangga dan bahagia."

Dear all ,
Saat ini kita hidup di Abad ke-21, di mana zaman mempunyai ciri khas yakni perubahan yang cepat, perkembangan teknologi yang semakin pesat, persaingan di semua lini usaha yang begitu ketat. Dan kita dituntut menjadi manusia pembelajar yang bisa menghargai waktu dan mengelolanya secara cerdas, cermat, dan cekatan.

Jika kita mampu mengelola waktu dengan begitu smart, bisa dipastikan kehidupan kita akan punya warna, punya ciri, dan berkualitas. Manfaatkan waktu yang begitu berharga! Seperti pepatah berbunyi, time is money (waktu adalah uang). Tetapi lebih dari itu, time is life (waktu adalah kehidupan )...!

Kamis, 14 Maret 2013

Profil Keluarga Besar

 G I  Keluarga Besar H. Idirs , ki-ka :  Eyang Bunyamin , Nurdin , Djono , Nasir , Taty , Yakub  dan  Eyang Sukrisman  , minus  Eyang  Nana , Soenardi , Emi  dan  Alm. Ismail K.

The  senior , Eyang Nasir , Eyang Djono & Eyang Yakub

 G I  dan  G II   berpose  bersama

 The Idris Ladies

 Family  of  Achmad  Budiono  ,  now  live in  Surabaya as office  assignment

G II  yang  paling  senior ,  Kang  Edi  (  berkaca mata )

  
 again The  Idris  ladies

 G II  putra , Eyang  Yakub ,  Kang  Ardi  dan  istri

Irma ,  G II  Putri eyang Emmy Sulasiyah  bersama keluarga

Ceu Erny , G II  putri  Eyang Bunyamin , adik Aa Bin  bersama  suami

G III  , Putra  Ceu  Tuty  dan  Mas Iman  ,  Kepala  sukunya  Anggi & Andre

G II  ,  Keluarga Djodi , putra alm eyang Ismail Kusnadi , from nice city of Medan

 Photo - photo  ini  diambil  dari  beberapa  pertemuan   Keluarga Besar H. Idris  ,  bagi  yang  ingin  sharing  photo  keluarganya  via  web  ini  dapat  mengirimkan  via  email  ke :
adindagolid@yahoo.com     atau  el_nurdino@yahoo.co.id    , jangan  lupa  memberikan  keterangan  pada  photo  tersebut.

Jumat, 08 Maret 2013

Sebotol Racun Untuk Semangat Hidup

 Trio  yang selalu bersemangat



Seorang pria mendatangi seorang Sufi yang diseganinya, “Sufi, saya bosan hidup. Rumah tangga berantakan. Usaha kacau. Saya ingin mati saja.”

Sang Sufi tersenyum, “Oh, kamu pasti sedang sakit, dan penyakitmu pasti bisa sembuh.”


“Tidak Sufi, tidak. Saya sudah tidak ingin hidup lagi, saya ingin mengakhiri hidup saya ini saja,” tolak pria itu.


“Baiklah kalau memang itu keinginanmu. Ambil racun ini. Minumlah setengah botol malam ini, sisanya besok sore jam 6. Jam 8 malamnya engkau akan mati dengan tenang.”


Pria itu bingung. Pikirnya setiap Sufi yang ia pernah datangi selalu memberikannya semangat hidup. Tapi yang ini sebaliknya dan justru menawarkan racun.


Sesampainya di rumah, ia minum setengah botol racun yang diberikan Sufi tadi. Ia memutuskan makan malam dengan keluarga di restoran mahal dan memesan makanan favoritnya yang sudah lama tidak pernah ia lakukan. Untuk meninggalkan kenangan manis, ia pun bersenda gurau dengan riang bersama keluarga yang diajaknya. Sebelum tidur pun, ia mencium istrinya dan berbisik, “Sayang, aku mencintaimu.”


Besok paginya dia bangun tidur, membuka jendela kamar dan melihat pemandangan di luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk jalan pagi.


Pulang ke rumah, istrinya masih tidur. Ia pun membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, dan satunya untuk istrinya.


Istrinya yang merasa aneh, kemudian terheran-heran dan bertanya, “Sayang, apa yg terjadi? Selama ini, mungkin aku ada salah ya. Maafkan aku ya sayang?”


Kemudian dirinya mengunjungi ke kantornya, ia menyapa setiap orang. Stafnya pun sampai bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya?” Ia menjadi lebih toleran, apresiatif terhadap pendapat yang berbeda. Ia seperti mulai menikmatinya.


Pulang sampai rumah jam 5 sore, ternyata istrinya telah menungguinya. Sang istri menciumnya, “Sayang, sekali lagi mohon maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkanmu.” 

Demikian halnya dengan anak-anaknya yang berani bermanjaan kembali padanya.

Tiba-tiba, ia merasa hidup begitu indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan racun yang terlanjur sudah ia minum?


Bergegas ia mendatangi sang Sufi, dan bertanya cemas mengenai racun yang telah sebelumnya ia minum kemarin. Sang Sufi dengan enteng mengatakan, “ Teruskan  saja minum sisa dibotol itu. Isinya hanyalah minuman supplemen  biasa kok. Dan saya bersyukur bahwa ternyata kau sudah sembuh.


“Bila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan ini. Maka leburkan “belenggu egomu”. 

Satu kata untukmu, “Bersyukurlah”. Karena itulah rahasia kehidupan sesungguhnya. Itulah kunci kebahagiaan, dan jalan menuju ketenangan”.

Pengajian Kel. Besar di Cilangkap


Agenda pertemuan Kel. Besar  di tahun 2013  ini  berlangsung  pada  tanggal 3 Maret 2013  dengaqn  mengadakan  Pengajian  di  rumah  Eyang  Bunyamin ( Bubun  )  di daerah  Cilangkap  - Jakarta Timur  

Pengajian  yang dalam bahasa Arab disebut At-ta’llimu asal kata ta’allama yata’allamu ta’liiman yang artinya belajar, pengertian dari makna pengajian atau ta’liim mempunyai nilai ibadah tersendiri  dengan hadir dalam belajar ilmu agama ini  bersama orang Aalim atau orang yang berilmu merupakan bentuk ibadah yang wajib setiap muslim.

Kita  harapkan di dalam pengajian  yang terdapat manfaat yang begitu besar positifnya,  dapat diambil semua  ilmu yang  bermanfaat  untuk menambah  merubah diri atau memperbaiki diri dari perbuatan yang keji dan mungkar.

Berikut  photo - photo  liputannya :

Eyang Nurdin " tampil "  berpose  duluan


Uztad  yang membawakan ceramah







 
   Eyang Nasir  (  Acing )  ngariung  makan  sayur  asem



Tiga  serangkai . . .mana  yang  lain













 Aa Bin  didepan  rumah . . . .daramang  A  ?   Kumaha  bulan  madu   he he 
lihat  artikel  dengan  klik : 
http://idriskayumanis.blogspot.com/2010/11/silaturahmi-chating-imaginer-dengan-aa.html

Kalau  ngga salah  lokasi  ini  dulu  adalah  kebun rambutan



Ninuq  dan  keluarga


Sekalian  dengan  acara  ultah  beberapa bocah
 

Alhamdulillah, seluruh acara & kegiatan pengajian Kel. Besar H. Idris   selesai dilaksanakan dengan sukses , mudah-mudahan majlis Kel. Besar  menjadi jalan bagi seluruh anggota  keluarga  untuk menjadi orang-orang yang ikhlas, sabar dan tawadhu serta menjadi jalan bagi kita untuk menjadi ahli surga,agar acara tersebut mendapat ridlo dari Allah SWT,

Selasa, 05 Maret 2013

Kenapa Amerika Dijuluki Sebagai Negeri Paman Sam




Kenapa Amerika dijuluki sebagai negeri “Paman Sam” (Uncle Sam)? Begini ceritanya, dahulu ada orang bernama Samuel Wilson. Ia dilahirkan di Arlington, tanggal 13 September 1766. Pada usia 14 tahun, ia menjadi sukarelawan pejuang bagi negaranya. 

Setelah dewasa, ia membuka usaha kemasan daging di New York. Ia menyuplai bertong-tong daging bagi tentara AS dalam Perang 1812.
Pada tahun 1812, jumlah barang untuk tentara dibeli di Troy, NY, oleh Elbert Anderson, seorang kontraktor pemerintah. Barang diperiksa oleh dua bersaudara, Ebenezer dan Samuel Wilson. 

Samuel Wilson sering dipanggil “Uncle Sam” oleh temannya. Setiap paket ditandai inisial E.A.-U.S. Pada saat dimintai arti inisial ini, pekerja yang bercanda menjawab bahwa EA adalah Elbert Anderson dan US adalah Uncle Sam yang seharusnya adalah United States. 

Jadi judul menjadi populer di kalangan para pekerja, tentara, dan orang-orang, dan pemerintah Amerika Serikat sekarang dikenal sebagai “Paman Sam”.
 
Kisah diatas akhirnya di tulis dalam sebuah koran. Pada 1860-an dan 1870-an, kartunis politis Thomas Nast mulai mempopulerkan gambar Paman Sam. Nast mengembangkan gambar tersebut dengan memberikan Paman Sam janggut putih dan pakaian yang bermotifkan bintang dan garis. Nast jugalah yang menciptakan citra Sinterklas dan gajah sebagai simbol Partai Republik. 

Pada September 1961 Kongres AS mengakui Samuel Wilson sebagai cikal bakal simbol nasional Amerika.
Paman Sam Wilson dianggap sebagai tokoh teladan tentang seorang wiraswasta yang suka bekerja keras dan cinta kepada tanah airnya. 

Wilson wafat di usia 88 tahun pada 1854 dan dimakamkan di Pemakaman Oakwood di Troy, New York. Kota itu mendapat sebutan “Rumah Paman Sam”. Akhirnya, nama Paman Sam secara resmi dipakai untuk julukan negara Amerika. Orang-orang Amerika sekarang bangga dengan julukan dan citra yang dimiliki Paman Sam

3 Hari dalam hidup KITA


Hari pertama : Hari kemarin.
Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang Kita rasakan
kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat dan beristirahat dengan tenang;
lepaskan saja…
 
Hari kedua : hari esok.
Hingga mentari esok hari terbit,
Kita tak tahu apa yang akan terjadi.
Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba; toh belum tentu esok hari Kita merengkuhnya , biarkan saja…
 
Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup,
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri Kita untuk hari ini.
Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila Kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.
 
Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada Kita.

Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa Kita menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka,
tetapi karena siapakah diri Kita sendiri.
Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu
bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga.

Sabtu, 02 Maret 2013

I K H L A S




Yang tinggal di gunung merindukan​ pantai.
Yang tinggal di pantai merindukan​ gunung.

Di musim kemarau merindukan​ musim hujan.
Di musim hujan merindukan​ musim kemarau.

Yang berambut hitam mengagumi yang pirang.
Yang berambut pirang mengagumi yang hitam.

Diam di rumah merindukan​ bepergian.
Setelah bepergian merindukan​ rumah.

Ketika masih jadi karyawan ingin jadi Entreprene​ur supaya punya time freedom…
Begitu jadi Entreprene​ur ingin jadi karyawan, biar gak pusing…

Waktu tenang mencari keramaian.
Waktu ramai mencari ketenangan​.

Saat masih bujangan, pengen punya suami ganteng/is​tri cantik.
Begitu sudah dapat suami ganteng/is​tri cantik, pengen yang biasa2 saja, bikin cemburu aja/ takut selingkuh.​.

Punya anak satu mendambaka​n banyak anak.
Punya banyak anak mendambaka​n satu anak saja.

Kita tidak pernah bahagia sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki.
Namun setelah dimiliki tak indah lagi.
 
Kapankah kebahagiaa​n akan didapatkan​ kalau kita hanya selalu memikirkan​ apa yang belum ada, namun mengabaika​n apa yang sudah dimiliki tanpa rasa syukur ?
 
“Semoga kita menjadi pribadi yang selalu bersyukur.​.Yang senantiasa​ bersyukur dengan berkah yg sudah kita miliki”.
“Bagaimana​ mungkin selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini?
 
Jangankan bumi, menutupi telapak tangan saja sulit.
Namun bila daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutupla​h bumi!”
Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun maka kita akan melihat keburukan di mana-mana.
Bumi ini pun akan tampak buruk.
Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun kecil.
Jangan menutupi hati kita, walaupun hanya dengan sebuah pikiran buruk/nega​tif!

Bila hati kita tertutup, tertutuplah semua…
Syukuri apa yg ada, karena hidup adalah anugerah bagi jiwa-jiwa yg ikhlas.

Selamat pagi, siang, sore dan malam…
dan Tetap Semangat !

Kisah Tentang Kaya dan Miskin

 

Suatu ketika seorang ayah dari keluarga kaya raya, bermaksud memberi pelajaran bagaimana kehidupan orang miskin pada anaknya. Merekapun menginap beberapa hari di rumah keluarga petani yang miskin di sebuah dusun di tepi hutan.

Dalam perjalanan pulang sang ayah bertanya pada anaknya. “Bagaimana perjalanan kita?” Jawab sang Anak, “Oh sangat menarik ayah.”
Kamu melihat bagaimana orang miskin hidup?” Sang ayah bertanya.
Ya ayah”, sahut sang anak.
Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan kita ini?” Tanya sang ayah.

Sang anak menjawab, “Yang saya pelajari kita memiliki satu anjing untuk menjaga rumah kita, mereka punya empat anjing untuk berburu. Kita punya kolam renang kecil di taman, mereka punya sungai yang tiada batas… Kita punya lampu untuk menerangi taman kita, mereka punya bintang yang bersinar di malam hari. Kita memiliki lahan yang kecil untuk hidup, mereka hidup bersama alam. Kita punya pembantu untuk melayani kita, tapi mereka hidup untuk melayani oran lain. Kita punya pagar yang tinggi untuk melindungi kita, mereka punya banyak teman yang saling melindungi”.

Sang ayah tercengang diam mendengar jawaban anaknya. Lalu sang anak melanjutkan,
Terima kasih ayah, karena ayah telah menunjukkan betapa miskinnya kita”.

Bukankah ini suatu sudut pandang yang menakjubkan?
  
Bersyukurlah dengan apa yang telah kita miliki, dan jangan pernah risau dengan apa yang tidak kita miliki. Bersyukurlah walau sekecil apapun rezeki yang kita peroleh…