"Ibarat harapan seorang penggali sumur, jika galiannya belum mengeluarkan air, maka dia akan terus berusaha memperdalam galian sampai akhirnya mengeluarkan air. Begitupun kita dalam beribadah dan berdo`a. Jika kita belum merasakan nikmat atau manisnya beribadah dan doa belum dikabulkan, teruslah berusaha jangan pernah berputus asa, mungkin masih terhalang oleh dosa-dosa yang kita perbuat. Berkaitan dengan putus asa, Alloh berfirman : "..Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf : 87) Untuk itu, optimislah dalam berdoa dan beribadah, jauhilah rasa putus asa. Semoga Alloh SWT menjadikan kita hambanya yang kuat. Amin Wassalamualaikum !
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Album Anggota Keluarga

Hidup Ini Pilihan

Senin, 20 Januari 2014

Pelajaran dari Pergulatan Adam dan Iblis




Usai mencipatakan Adam, Allah memberikan  ilmu pengetahuan kepadanya. Ilmu tersebut akan menjadi bekal Adam dan keturunannya untuk menjalankan amanah Allah di muka bumi, yaitu membangun peradaban dunia. Adam dan anak keturunannya telak didapuk sebagai khalifah, wakil Allah di muka bumi.
 
Lantas Allah mengumpulkan malaikan dan Iblis. Mereka semua dites untuk menyebutkan berbagai macam benda yang ada disekeliling mereka. Namun semuanya angkat tangan. Baik malaikat dan iblis, sama-sama tidak mengetahui dan tidak punya ilmu pengetahuan atas benda-benda tersebut. Lantas Allah memerintahkan Adam untuk menyebutkan nama benda-benda satu persatu. Dengan fasih, Adam pun mampu memberikan jawaban yang jelas dan sangat memuaskan.
 
Karena mereka tidak tau, dan ternyata Adam lebih unggul, maka konsekwensinya, Allah memerintahkan mereka untuk bersujud kepada Adam, sebagai tanda hormat atas ilmu yang dimilikinya. Seluruh malaikat taat dengan perintah Allah. Mereka memberikan rasa hormatnya dengan melakukan sujud dihadapan Adam.
 
Hanya saja, hal ini tidak diikuti oleh iblis. Ia membangkang. Ia merasa bahwa bahan material yang digunakan Allah untuk menciptakan iblis, jauh lebih baik dibandingkan dengan bahan material yang digunakan Allah untuk menciptakan Adam. Iblis dicipta dari api yang menyala, sementara Adam dari tanah liat.
 
Akibat pembangkangan tersebut, Allah mengusir iblis dari surga. Iblis pun terpaksa harus keluar dari surga, tempat di mana segala keindahan dan kenikmatan dapat dirasakan. Namun sebelum iblis keluar, iblis minta dua syarat. Pertama, ia meminta agar umurnya diperpanjang hingga hari pembalasan. Kedua, ia diperkenankan untuk menggoda anak cucu Adam agar menjadi temannya kelak di dalam neraka.
 
Allah pun mengabulkan syarat yang diajukan iblis tersebut. Umur iblis diperpanjang hingga hari kiamat, dan ia juga diperkenankan untuk menggoda seluruh anak cucu Adam. Hanya saja, Allah menjanjikan bahwa manusia mukmin yang ikhlas tidak akan pernah dapat tergelincir dengan tipu daya iblis.
 
Iblis membuktikan janjinya. Ia segera menggoda Adam dan Hawa. Ia berkata kepada Adam bahwa Allah melarang mereka berdua untuk mendekati salah satu buah di surga, supaya mereka tidak kekal tinggal di dalamnya. Iblis pun tidak sungkan-sungkan bersumpah di depan Adam dan Hawa dengan menyatakan bahwa dirinya adalah pemberi nasehat yang benar.
 
Pada akhirnya, adam tergelincir juga. Ia memakan buah itu. Akhirnya ia diusir dari surge. Namun adam segera sadar bahwa apa yang ia lakukan adalah perbuatan salah. Ia menyadarinya dan segera bertaubat kepada Allah. Karena taubatnya benar, maka Allah pun menerima taubatnya.
 
Dari kisah singkat tersebut, setidaknya ada beberapa pelajaran yang dapat kita dapatkan. Pertama, bahwa kemuliaan manusia, bukan dilihat dari materi yang ia miliki, namun dari kualitas ilmu. Dengan ilmu tersebut, manusia mampu mengemban tugasnya di muka bumi, yaitu membangun peradaban dunia. Karena ilmu ini pula, Allah memerintahkan malaikat dan iblis untuk sujud hormat kepada Adam.
 
Kedua, bahwa menilai sesuau dari sisi materi saja, akan menimbulkan kesalahan. Iblis menilai Adam dari bahan material yang digunakan untuk mencipta Adam. Iblis mengkiaskan antara material dalam penciptaan Adam dengan material yang digunakan untuk mencipta dirinya. Kenyataannya, Allah menyalahkan. Yang terpenting bukan materi, tapi ilmu pengetahuan. Artinya bahwa manusia berilmu, derajatnya di sisi Allah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan manusia yang mempunyai banyak harta. betapa Islam sangat menghormati ilmu pengetahuan. Karena dengan ilmu ini pula, peradaban mausia dapat dibangun.
 
Ketiga, bahwa manusia dalam menjalani roda kehidupan, hendaklah senantiasa berhati-hati. Amal perbuatannya harus dilandasi dengan niat ibadah kepada Allah. Ia juga harus selalu ikhlas. Dengan ikhlas ini, iblis tidak akan mampu menggelincirkan dia.
 
Keempat, bahwa hingga hari pembalasan, iblis akan berusaha menggoda manusia dengan berbagai cara. Ia tidak akan pernah bosan atau jera. Satu cara gagal, maka iblis akan mencari jalan lain. Oleh karenanya, kita patut waspada.
 
Kelima, seorang ulama, meski ia berilmu hendaknya tetap berhati-hati. Iblis tidak hanya akan menggoda orang bodoh, atau orang yang lemah iman. Namun iblis juga akan menggoda manusia beriman dan berilmu. Ini terbukti, bahwa Adam meski ia seorang nabi, namun tidak lepas dari godaan iblis. Pada akhirnya, Adam tergelincir dan ikut dikeluarkan dari surga.
 
Keenam, Allah adalah zat penerima taubat. Meski Adam sudah melakukan kesalahan, namun karena mengakui kesalahannya dan mau bertaubat, maka Adam diterima taubatnya. Kesalahan yang pernah dilakukan manusia, akan dihapus dengan taubat yang sebenarnya. Menyesali perbuatan dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi, merupakan taubat yang sebenarnya.
 
Ketujuh, sombong adalah perbuatan yang sangat nista. Sombong adalah membanggakan diri sendiri di depan orang lain. Sombong bukan hanya berimplikasi merendahkan manusia, namun juga sama artinya merendahkan Tuhan dan menunjukkan dirinya mempunyai sifat lebih dibanding dengan yang lain. Karena bahayanya sikap sombong ini, maka iblis diusir dari surga. Demikian barangkali pelajaran sederhana yang dapat kita ambil dari kisah Adam dengan iblis.
 
Keluarga Besar H. IDRIS