Djodi , Lelly , Lidya & Dinda
Di sebuah hutan, tinggal berbagai jenis hewan. Mereka bebas melakukan
apapun, tetapi ada satu hal yang pantang dilakukan para hewan, yaitu
mencuri barang milik hewan lain. Para hewan tinggal bersama dengan
damai, mereka tidak pernah berminat mencuri barang milik hewan lain.
Hingga pada suatu hari, beberapa hewan melaporkan telah kehilangan
beberapa barang.
Disusunlah strategi untuk menangkap sang pencuri.
Singkat cerita, strategi itu berhasil, tertangkaplah seekor kancil
remaja yang kedapatan mencuri barang milik keluarga monyet. Agar sang
kancil dapat diadili, dia dibawa kepada sang Raja Hutan. Di sana, sang
Raja Hutan memberi hukuman, tetapi sebelum dihukum, sang kancil meminta
agar bisa bertemu dengan ibunya.
Raja Hutan mengabulkan permintaan
itu, ibu kancil dibawa ke muka pengadilan hutan untuk melihat anaknya
sebelum dihukum.
“Kemarilah ibu, aku ingin mengatakan sesuatu,”
ujar sang kancil.
Sang ibu kancil lalu berjalan ke tengah
pengadilan.
“Wahai saudara-saudara, aku mengaku bahwa aku salah
telah mencuri barang dari keluarga monyet,” ujar sang kancil, “Tetapi
jika kalian ingin tahu siapa yang bertanggung jawab atas kesalahanku,
maka orang itu adalah ibuku,”
Warga hutan yang mendengar hal itu
terkejut. Bahkan sang ibu kancil juga terkejut.
“Waktu masih
kecil..” lanjut sang kancil, “Aku sering mencuri beberapa barang kecil
milik kalian, buah-buahan atau makanan. Aku sering memperlihatkan hasil
curianku pada ibu, dan dia hanya tertawa, menganggap kesalahanku sangat
kecil sehingga tidak menghukumku. Karena itulah aku menganggap bahwa
mencuri adalah hal yang biasa, sehingga menjadi kebiasaan hingga
dewasa,”
***
Sahabat, moral
cerita di atas menunjukkan bahwa tanggung jawab orang tua sangatlah
besar. Mereka tidak hanya bertanggung jawab memberi makan dan
membesarkan anak-anak, tetapi juga menanamkan moral dan tingkah laku
yang baik. Seringkali orang tua menyalahkan anak, padahal apa yang
dilakukan anak adalah bagian dari pembentukan karakter yang menjadi
tanggung jawab orang tua.
Jika anak sering melakukan kesalahan,
jangan terus menerus menyalahkan dia saja, bercerminlah dan lihat
kembali apakah yang Anda ajarkan atau apa yang Anda terapkan sudah
sesuai. Jangan sampai orang tua mengalami hal yang sama seperti ibu
kancil, membiarkan kebiasaan buruk kecil menjadi hal yang biasa,
sehingga terbawa hingga dewasa.
Semoga kisah di atas bisa menjadi
inspirasi para orang tua.
Keluarga Besar H. Idris Kartowirono