"Ibarat harapan seorang penggali sumur, jika galiannya belum mengeluarkan air, maka dia akan terus berusaha memperdalam galian sampai akhirnya mengeluarkan air. Begitupun kita dalam beribadah dan berdo`a. Jika kita belum merasakan nikmat atau manisnya beribadah dan doa belum dikabulkan, teruslah berusaha jangan pernah berputus asa, mungkin masih terhalang oleh dosa-dosa yang kita perbuat. Berkaitan dengan putus asa, Alloh berfirman : "..Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf : 87) Untuk itu, optimislah dalam berdoa dan beribadah, jauhilah rasa putus asa. Semoga Alloh SWT menjadikan kita hambanya yang kuat. Amin Wassalamualaikum !
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Album Anggota Keluarga

Hidup Ini Pilihan

Rabu, 10 Juli 2013

Kebahagian Itu Menular

 
 Saat pengajian Keluarga Besar di Cilangkap

"For every minute you are angry you lose sixty seconds of happiness."
-- Ralph Waldo Emerson

Angka sudah menunjukkan pukul enam lewat lima menit. Sebuah taksi berhenti di depan rumah di satu kompleks perumahan. Tak sampai tiga menit, seorang pria paruh baya bergegas masuk ke dalam taksi tersebut. Dalam perjalanan menuju kantornya yang terletak di daerah Kuningan, sesekali laki-laki tersebut berdendang riang, sambil membaca beberapa berkas yang dibawanya. Sang sopir menyapanya dengan ramah, "Pagi ini cerah sekali ya Pak, semoga hari ini tidak hujan.
Ditanya begitu, pria muda itu tersenyum kecil, "Betul, hari sungguh indah sekali. Semoga semuanya berjalan lancar hari ini."

Dalam perjalanan, terdengar obrolan santai antara sang sopir dengan pria muda itu. Setelah merambah jalanan ibukota selama hampir empat puluh lima menit, kendaraan transportasi plat kuning tersebut sampai juga di tempat tujuan. Pria muda itu mengambil uang dari dompetnya. Diberikannya selembar pecahan lima puluh ribuan. Argo di taksi menunjukkan angka tiga puluh empat ribu lebih.
"Ini kembaliannya Pak," kata si sopir taksi.
"Ambil saja untuk bapak kembaliannya," kata pria muda tersebut sambil tersenyum.
"Wah, terimakasih banyak Pak!" terlihat senyum penuh sumringah diwajah sang sang sopir taksi.

Pagi itu, sang sopir taksi belum sarapan. Ia segera menuju kedai makanan yang tak jauh dari gedung yang baru saja disinggahinya. Sudah seringkali ia mengantarkan penumpang ke gedung itu, jadi ia sudah hafal dimana letak kedai-kedai makanan. Sang sopir makan dengan begitu lahapnya. Setelah selesai, ia pun membayar harga makanan yang disantapnya.
"Berapa semuanya Mbok?" tanyanya.
"Biasa mas, tujuh ribu," jawab si Mbok.
"Nih Mbok, sisanya untuk si Tole anak Mbok ya," si sopir memberikan selembar uang sepuluh ribu.
"Matur nuwun," kata si Mbok dengan senang.

Tole, anak si Mbok, masuk sekolah siang hari. Dari sedikit kelebihan uang yang diperoleh dari sopir taksi pagi hari tadi, si Mbok membekali Tole bekal makan lebih dari biasanya. Si Tole dibekali dua roti isi coklat. Biasanya si Mbok hanya memberinya satu buah roti. Si Tole girang bukan kepalang. Ketika jam istirahat sekolah berbunyi, Si Tole siap membuka bekal yang dibawakan oleh ibunya. Saat hendak menyantapnya, dilihatnya teman sebangkunya hanya memperhatikannya saja. Tanpa pikir panjang, diberikannya satu roti kepada temannya. Merekapun tertawa riang sambil makan bersama.

Cerita mungkin masih terus berlanjut. Pria muda merasa bahagia. Sang sopir begitu pula. Si Mbok pun ikut bahagia. Si Tole juga dapat berbagi bekal dengan temannya. Ternyata, kebahagiaan dapat menular kepada siapa saja, menular dan menyebar melalui kelompok-kelompok sosial dimana kita hidup.

Banyak penelitian membuktikan demikian. Satu contoh, antara tahun 1971 hingga 2003, dalam penelitian yang disebut Framingham Heart Study, didapatkan bahwa sekitar 5000 orang dewasa yang diteliti, ternyata dapat menularkan kebahagiaan yang dialaminya ke orang-orang sekelilingnya meski jaraknya cukup jauh, sekurangnya setengah mil. Bahkan Prof. Andrew Steptoe, seorang psikolog dari Universitas College London mengatakan, "Yang lebih mengejutkan lagi adalah penularan ini tak hanya terjadi pada mereka yang memiliki hubungan dekat, melainkan juga mereka yang justru ingin terpisah dari kelompok."

Kebahagiaan merupakan suatu pilihan hidup. Dan jelas, pasti menular. 
Nah, bagaimana, Anda dapat menularkan kebahagiaan yang Anda miliki sekarang juga?
 

Tidak ada komentar: