Usai mencipatakan Adam, Allah memberikan
ilmu pengetahuan kepadanya. Ilmu tersebut akan menjadi bekal Adam dan
keturunannya untuk menjalankan amanah Allah di muka bumi, yaitu
membangun peradaban dunia. Adam dan anak keturunannya telak didapuk
sebagai khalifah, wakil Allah di muka bumi.
Lantas Allah mengumpulkan malaikan dan
Iblis. Mereka semua dites untuk menyebutkan berbagai macam benda yang
ada disekeliling mereka. Namun semuanya angkat tangan. Baik malaikat
dan iblis, sama-sama tidak mengetahui dan tidak punya ilmu pengetahuan
atas benda-benda tersebut. Lantas Allah memerintahkan Adam untuk
menyebutkan nama benda-benda satu persatu. Dengan fasih, Adam pun mampu
memberikan jawaban yang jelas dan sangat memuaskan.
Karena mereka tidak tau, dan ternyata
Adam lebih unggul, maka konsekwensinya, Allah memerintahkan mereka untuk
bersujud kepada Adam, sebagai tanda hormat atas ilmu yang dimilikinya.
Seluruh malaikat taat dengan perintah Allah. Mereka memberikan rasa
hormatnya dengan melakukan sujud dihadapan Adam.
Hanya saja, hal ini tidak diikuti oleh
iblis. Ia membangkang. Ia merasa bahwa bahan material yang digunakan
Allah untuk menciptakan iblis, jauh lebih baik dibandingkan dengan bahan
material yang digunakan Allah untuk menciptakan Adam. Iblis dicipta
dari api yang menyala, sementara Adam dari tanah liat.
Akibat pembangkangan tersebut, Allah
mengusir iblis dari surga. Iblis pun terpaksa harus keluar dari surga,
tempat di mana segala keindahan dan kenikmatan dapat dirasakan. Namun
sebelum iblis keluar, iblis minta dua syarat. Pertama, ia meminta agar
umurnya diperpanjang hingga hari pembalasan. Kedua, ia diperkenankan
untuk menggoda anak cucu Adam agar menjadi temannya kelak di dalam
neraka.
Allah pun mengabulkan syarat yang
diajukan iblis tersebut. Umur iblis diperpanjang hingga hari kiamat, dan
ia juga diperkenankan untuk menggoda seluruh anak cucu Adam. Hanya
saja, Allah menjanjikan bahwa manusia mukmin yang ikhlas tidak akan
pernah dapat tergelincir dengan tipu daya iblis.
Iblis membuktikan janjinya. Ia segera
menggoda Adam dan Hawa. Ia berkata kepada Adam bahwa Allah melarang
mereka berdua untuk mendekati salah satu buah di
surga, supaya mereka tidak kekal tinggal di dalamnya. Iblis pun tidak
sungkan-sungkan bersumpah di depan Adam dan Hawa dengan menyatakan bahwa
dirinya adalah pemberi nasehat yang benar.
Pada akhirnya, adam tergelincir juga. Ia
memakan buah itu. Akhirnya ia diusir dari surge. Namun adam segera
sadar bahwa apa yang ia lakukan adalah perbuatan salah. Ia menyadarinya
dan segera bertaubat kepada Allah. Karena taubatnya benar, maka Allah
pun menerima taubatnya.
Dari kisah singkat tersebut, setidaknya
ada beberapa
pelajaran yang dapat kita dapatkan. Pertama, bahwa kemuliaan manusia,
bukan dilihat dari materi yang ia miliki, namun dari kualitas ilmu.
Dengan ilmu tersebut, manusia mampu mengemban tugasnya di muka bumi,
yaitu membangun peradaban dunia. Karena ilmu ini pula, Allah
memerintahkan malaikat dan iblis untuk sujud hormat kepada Adam.
Kedua, bahwa menilai sesuau dari sisi
materi saja, akan menimbulkan kesalahan. Iblis menilai Adam dari bahan
material yang digunakan untuk mencipta Adam. Iblis mengkiaskan antara
material dalam penciptaan Adam dengan material yang digunakan untuk
mencipta dirinya. Kenyataannya, Allah menyalahkan. Yang terpenting bukan
materi, tapi ilmu pengetahuan. Artinya bahwa manusia berilmu,
derajatnya di sisi Allah jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan manusia yang mempunyai banyak harta.
betapa Islam sangat menghormati ilmu pengetahuan. Karena dengan ilmu ini
pula, peradaban mausia dapat dibangun.
Ketiga, bahwa manusia dalam menjalani
roda kehidupan, hendaklah senantiasa berhati-hati. Amal perbuatannya
harus dilandasi dengan niat ibadah kepada Allah. Ia juga harus selalu
ikhlas. Dengan ikhlas ini, iblis tidak akan mampu menggelincirkan dia.
Keempat, bahwa hingga hari pembalasan,
iblis akan berusaha menggoda manusia dengan berbagai
cara. Ia tidak akan pernah bosan atau jera. Satu cara gagal, maka iblis
akan mencari jalan lain. Oleh karenanya, kita patut waspada.
Kelima, seorang ulama, meski ia berilmu
hendaknya tetap berhati-hati. Iblis tidak hanya akan menggoda orang
bodoh, atau orang yang lemah iman. Namun iblis juga akan menggoda
manusia beriman dan berilmu. Ini terbukti, bahwa Adam meski ia seorang
nabi, namun tidak lepas dari godaan iblis. Pada akhirnya, Adam
tergelincir dan ikut dikeluarkan dari surga.
Keenam, Allah
adalah zat penerima taubat. Meski Adam sudah melakukan kesalahan, namun
karena mengakui kesalahannya dan mau bertaubat, maka Adam diterima
taubatnya. Kesalahan yang pernah dilakukan manusia, akan dihapus dengan
taubat yang sebenarnya. Menyesali perbuatan dan berjanji untuk tidak
mengulangi lagi, merupakan taubat yang sebenarnya.
Ketujuh, sombong adalah
perbuatan yang sangat nista. Sombong adalah membanggakan diri sendiri di
depan orang lain. Sombong bukan hanya berimplikasi merendahkan manusia,
namun juga sama artinya merendahkan Tuhan dan menunjukkan dirinya
mempunyai sifat lebih dibanding dengan
yang lain. Karena bahayanya sikap sombong ini, maka iblis diusir dari
surga. Demikian barangkali pelajaran sederhana yang dapat kita ambil
dari kisah Adam dengan iblis.
Keluarga Besar H. IDRIS